MAKALAH
“Fungsi
Akhlak dan Tasawuf Secara Umum dan Khusus”
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah Akhlak Tasawuf
Dosen
pengampu : Drs. Ma’sum, M. Pd.i
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat
waktu.
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji dan memperdalam pengetahuan kita tentang
Fungsi Akhlak dan Tasawuf secara umum dan khusus.
Meskipun
demikian kami mengakui bahwa apa yang kami sajikan kedalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan
saran dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Akhirnya
kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Ma’sum, M. Pd.i yang telah
memberikan kesempatan kami untuk mengkaji materi ini, semoga kesediaan tersebut
mendapat berkah dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Aamiin.
Metro,
November 2017
Ridnatul
Hidayati
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR
ISI................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang....................................................................................... 1
B.
Rumusan
masalah.................................................................................. 2
C.
Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi Umum........................................................................................ 3
B. Fungsi
Khusus....................................................................................... 5
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................ 8
B. Saran...................................................................................................... 8
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kata
“Akhlak” berasal dari Bahasa Arab. Kata “Akhlaq” merupakan bentuk jamak dari
“khuluq” yang secara bahasa bermakna perbuatan atau penciptaan. Akan tetapi
dalam konteks agama, akhlak bermakna perangai, budi, tabiat, adab, atau tingkah
laku.
Konsepsi
ajaran akhlak menurut Islam adalah menuju perbuatan amal saleh, yaitu semua
perbuatan baik dan terpuji, berfaedah, dan indah untuk mencapai kebahagiaan di
dunia dan di akhirat yang di ridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Sedangkan
amal saleh adalah inti dari ajaran Islam yang harus diterapkan untuk
melatarbelakangi konsepsi akhlak yang hendak akan dilakukan oleh manusia.
Kata
“tasawuf”, menurut kaidah Ilmu Sharaf merupakan bentuk isim masdar, yaitu
“tasshawwufan” yang berasal dari fi’il tsulatsi mazid khumasi, yaitu
“tashawwafa” yang memiliki fungsi untuk membentuk makna lil mutawa’ah atau
transitif (kata kerja yang selalu memiliki objek dalam kalimat) dan lil
musyarakah yang membentuk makna saling. Dengan demikian, arti kata “tasawuf”
dalam Bahasa Arab artinya bisa membersihkan atau saling membersihkan.
Kata
“membersihkan” merupakan kata kerja transitif yang membutuhkan objek. Objek
dari tasawuf ini adalah objek manusia. Kemudian saling membersihkan merupakan
kata kerja yang didalamnya terdapat dua subjek yang aktif memberi dan menerima.
Jika kata
“akhlak” dan “tasawuf” disatukan, maka akan menjadi frase “Akhlak Tasawuf”.
Secara etimologis, akhlak tasawuf bermakna membersihkan tingkah
laku atau saling membersihkan tingkah laku. Akhlak tasawuf ini
dipandang sebagai sebuah tatanan dasar untuk menjaga akhlak manusia atau dalam
nahasa sosialnya moralitas masyarakat.
Oleh
karena itu, akhlak tasawuf merupakan kajian ilmu yang sangat memerlukan praktik
untuk menguasainya. Tidak hanya berupa teori sebagai sebuah pengetahuan, tetapi
harus terealisasi dalam rentang waktu kehidupan manusia.
Tidak hanya
itu, akhlak tasawuf juga memiliki fungsi yang sangat bermanfaat bagi kita.
Fungsi tersebut terbagi secara umum dan khusus yang selengkapnya akan dibahas
lengkap melalui makalah ini.
A.
Rumusan masalah
1.
Apa saja fungsi akhlak tasawuf
secara umum?
2.
Apa saja fungsi akhlak tasawuf
secara khusus?
B.
Tujuan
1.
Mengetahui fungsi akhlak
tasawuf umum
2.
Mengetahui fungsi akhlak
tasawuf secara khusus
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Fungsi Umum
Fungsi
akhlak tasawuf secara umum dapat dibagi menjadi 2 aspek yaitu yang pertama
aspek yang menyangkut sejarah akhlak tasawuf sejak lahir dan juga mengenai
paradigma yang masih tersisa sampai sekarang. Aspek yang kedua yaitu fungsi
akhlak tasawuf dengan memotret realitas kehidupan modern sekarang ini.[1]
·
Aspek pertama antara lain :
a.
Meneladani Akhlak Rosulullah
Sholallahu ‘Alaihi Wasalam
Rosulullah
sebagai Uswatun Khasanah (suri tauladan yang baik) bagi
umatnya, walaupun Rosulullah sudah Maksum (terjaga dari
perbuatan dosa) tapi Rosulullah senantiasa berdzikir memohon ampun kepada Allah
Subhanahu Wata’ala, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu
Wata’ala, hidup sederhana, menjauhi kenikmatan dunia yang menyesatkan dengan
maksud agar umatnya pun melakukan apa yang Rosulullah ajarkan sehingga umatnya
tidak tersesat oleh gemerlap kenikmatan dunia yang menyesatkan.
b.
Menyeimbangkan Antara
Kehidupan Keduniawian (Kebutuhan Material) Dengan Kehidupan Spiritual (Kebutuhan
Rohani / Agama)
Banyak orang
yang hanya sekedar mencari dunianya saja dan kebutuhan rohaninya tidak pernah
dicari sehingga terjadi ketimpangan antara nafsu dari diri sendiri dengan
penyaringnya (aturan agama) sehingga banyak orang yang melakukan suatu hal dan
dia tidak menyadarinya karena yang mengontrolnya adalah hawa nafsu. Apabila
kita menuruti hawa nafsu/ mengejar dunia saja maka kita tidak akan pernah puas,
sehingga kita perlu menyeimbangkaannya dengan cara mengisi nilai-nilai
spiritual pada setiap aspek kehidupan yaitu dengan mempelajari dan mengamalkan
apa yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits.
·
Aspek kedua antara lain:
a. Peneduh Jiwa Saat Kehilangan Visi Keilahian Karena Kemajuan Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi.
Husen Nasr
dalam Islam and Pligh of Modern Man menyatakan bahwa akibat
masyarakat modern yang mendewa-dewakan ilmu pegetahuan dan teknologi menjadikan
mereka dalam wilayah pinggiran eksistensinya sendiri, menjauh dari pusat,
sementara pemahaman agama yang berdasarkan wahyu (Al-Qur’an) mereka tinggalkan,
hidup dalam keadaan sekuler,[2]
masyarakat yang demikian adalah masyarakat barat yang dikatakan the
post industrial society telah kehilangan visi Keilahian. Masyarakat
yang demikian ini telah tumpul penglihatan intelektualnya dalam melihat realitas
hidup dan kehidupan (Komaruddin hidayat, dalam Dawam raharjo, 1985).
Hilangnya visi
Keilahian bisa mengakibatkan timbulnya gejala psikologis yakni
adanya kehampaan spiritual. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta filsafat rasionalisme tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok manusia dan
aspek-aspek nilai transenden (diluar segala kesanggupan manusia, luar biasa),
satu kebutuhan yang hanya bisa digali dari sumber wahyu Ilahi. Akibat dari itu
maka tidak heran akhir-akhir ini banyak dijumpai orang yang stress, gelisah,
bingung karena tidak mempunyai pegangan hidup. Tasawuf memiliki potensi besar
karena mampu menawarkan pembebasan spiritual, mengajak manusia mengenal dirinya
sendiri dan akhirnya mengenal Tuhannya. Dan ini merupakan pegangan hidup manusia
yang paling ampuh, sehingga tidak terombang-ambing oleh badai kehidupan ini.[3]
b. Penguat Psikis (Penghilang Stress)
Kehidupan
dunia dipenuhi dengan persaingan, peraturan yang dipakai bagaikan dihutan yaitu
siapa yang kuat dialah yag bertahan, dalam mempertahankan posisi dalam bersaing
terkadang ada pihak-pihak yang melakukan persaingan tidak sehat sementara
keinginan bersaing tinggi sehingga terkadang menimbulkan pikiran dan membuat
stress, dalam kondisi demikian akhlak tasawuf sebagai media untuk menghilangkan
stress yaitu dengan cara Muhasabbah (introspeksi diri)
menyadari bahwa semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah dan akan kembali
pada Allah.
c. Penguat Tali Persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah)
Dalam
kehidupan modern ini semua orang disibukkan dengan dunianya masing-masing
sehingga tidak jarang orang yang tidak sempat bertemu atau bersosialisasi
dengan masyarakat atau bahkan dengan tetangga sendiri, bahkan rata-rata
kehidupan perkotaan sekarang ini melekat dengan rasa egoisme yang tinggi
(Individualis), dalam hal seperti ini Akhlak tasawuf berfungsi sebagai
pengingat bahwa perlunya hidup bermasyarakat, saling tolong-menolong dalam hal
kebaikan, dan bahwasannya sesama muslim terutama adalah bersaudara.
Seperti
Firman Allah dalam surah Al-Hujurat ayat 10 yang artinya :
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
B.
Fungsi Khusus
Selain
secara umum, fungsi tasawuf juga dapat dibagi menjadi fungsi secara umum.
Fungsi akhlak tasawuf secara khusus dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Membersihkan hati
dalam berhubungan dengan Allah
Allah adalah
Dzat yang Suci sedangkan manusia tidak suci. Manusia memliki banyak dosa atas
perbuatan-perbuatan baik yang manusia sadari berdosa ataupun yang tidak di
sadari berdosa, manusia tidak akan mencapai maqom Ridho
apabila masih berbuat/melakukan/mempunyai banyak dosa maka dalam berhubungan
dengan Allah baik itu ibadah umum atau khusus hendaknya kita membersihkan hati
terlebih dahulu agar ibadah tersebut diterima oleh Allah (mustajab).
Misalnya dalam Berdo’a apabila do’a tersebut ingin dikabulkan oleh Allah maka
hendaknya kita membersihkan hati kita terlebih dahulu dari sifat-sifat tercela
kemudian taubat dan memohon ampun kepada Allah dan selalu ingat kepada Allah
maka Do’a tersebut akan dikabulkan Allah apabila Allah menghendakinya.
2.
Membersihkan Jiwa Dari
Pengaruh Materi
Manusia
memiliki 2 kebutuhan yaitu kebutuhan jasmani dan rohani, terkadang manusia
hanya mementingkan untuk mengejar duniawinya saja tanpa mengejar kebutuhan
rohaninya sehingga manusia sering terjerumus pada pengaruh materi duniawi
karena mengikuti hawa nafsu, mereka hanya memuaskan kebutuhan lahiriyahnya saja
sehingga mereka terkadang lupa diri, untuk mencegah jiwa terpengaruh oleh
materi duniawi maka kita pelu membersihkan jiwa kita salah satunya dengan
ceramah-ceramah agama yang mempertebal iman kita sehingga kita termotivasi
untuk selalu ingat kepada Allah dan menghindari perbuatan-perbuatan yang
dilarang oleh Allah.
3.
Menerangi Jiwa Dari Kegelapan
Manusia
tidaklah lepas dari perbuatan salah dan dosa terkadang sadar atau tidak sadar
melakukan perbuatan yang merusak iman dan berdosa antara lain Hub
Al-Dunya (cinta kepada dunia, gaya hidup glamour dll.), At-Thama’ (rakus,
serakah), mengikuti hawa nafsu, ‘Ujub (bangga terhadap diri
sendiri), Riya’ (pamer, memperlihatkan amal perbuatan pada oranglain),
Takabbur (sombong), Sum’ah (menceritakan amal ibadah kepada
orang lain). Tasawuf berperan untuk menerangkan jiwa dari kegelapan akibat
penyakit hati tersebut dengan cara Takholli (menghapus sifat-sifat
tercela) dan Tahalli (mengisi dengan sifat-sifat terpuji).
4.
Memperteguh Dan Menyuburkan
Keyakinan Beragama
Iman
seseorang bersifat labil (tidak stabil) dalam artian bisa naik bisa juga turun
dan bahkan bisa hilang tak berbekas sama sekali.Saat seseorang melakukan
perbuatan tercela maka imannya akan menurun bahkan apabila seseorang melakukan
perbuatan syirik maka bisa dikatakan iman seseorang tersebut hilang tak
berbekas karena ia mengganggap makhluk lain sebagai Tuhan selain Allah sehingga
imannya hilang, namun apabila kita sering mendengarkan pengajian dan ceramah
kita akan mendapat pencerahan sehingga meyakinkan dan meneguhkan iman kita
sehingga kita tidak mudah tergoda dengan kenikmatan dunia yang hanya bersifat
sementara.
5.
Mempertinggi Akhlak Manusia
Apabila
seseorang memiliki akhlak yang baik pasti akan dihormati oleh orang lain namun
apabila seseorang memiliki akhlak dan moral yang jelek pastilah orang tersebut
tidak akan dihargai oleh orang lain bahkan akan dikucilkan dalam masyarakat.
apabila seseorang memiliki hati yang bersih maka baik pula akhlaknya sehingga
tolak ukur baik menurut masyarakat bukanlah pada hartanya tetapi pada akhlak
seseorang, dan dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwa allah mengukur derajat
manusia bukan dari harta kekayaannya melainkan dari derajat ketaqwaanya.
Adapun fungsi mempelajari akhlak
tasawuf yang sifatnya lebih teknis adalah:
·
Untuk meningkatkan kemajuan rohani
·
Untuk menuntun kearah kebaikan
·
Untuk menopang kesempurnaan iman
·
Untuk mempertajam tanggung jawab
eskatologis
·
Untuk mempertajam tanggung jawab
sesama dalam kehidupan
·
Untuk menjaga martabat manusia
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi Akhlak Tasawuf sangatlah penting bagi setiap manusia, karena dengan
mempelajari dan menerapkan di kehidupan sehari-hari akan membuat kita semakin
dekat Allah Swt. Oleh Karena itu, tidak ada salahnya kita harus berbuat baik
terhadap sesama umat manusia, karena itu memang juga sudah di anjurkan oleh
Allah Swt. Apa yang kita lakukan itulah menjadi cerminan akhlak kita, sehingga
apa yang kita tanam itu yang akan kita peroleh. Sehingga kita sebaiknya semakin
mendekatakan diri kita kepada Allah Swt.
B. Saran
Dalam menyusun makalah fungsi aklhak tasawuf secara umum
dan khusus pastilah
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu bagi para mahasiswa,
pembaca dan khususnya kepada dosen akhlak tasawuf, kami sangat mengharapkan keritik
dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
v
Imam al-Ghazali,
dkk, Pembersih Jiwa, Bandung : Pustaka, 1990.
v
Sudirman
Tebba, Tasawuf Positif, Jakarta Timur : Prenada Media, 2003.
v
http://www.belajar-ngeblog.cc.cc/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html (dikutip pada hari Minggu, 29 Oktober 2017)
[2] Bersifat
Duniawi Atau Kebendaan (Bukan Bersifat Keagamaan Atau Kerohanian. Lihat
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Eds
Iii, Jakarta : Balai Pustaka, 2005.
[3] H.M. Amin
Syukur, Menggugat Tasawuf Sufisme Dan Tanggung Jawab Sosial Abad 21,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002. Hal 109,112-114.
Disusun
oleh :
Ridnatul
Hidayati (15250032)
FAKULTAS
TARBIYAH
PROGAM
STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA
INSTITUT
AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU)
METRO
LAMPUNG
TAHUN
2017
0 comments:
Post a Comment